Kisah Pilu Seorang Ibu Dari Negeri Tano Batak

Kisah pilu yang menyentuh hati, seorang ibu menangis saat melepas putri tercinta pergi merantau, dan mengoyak hati muncul dari 




Terminal Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut). Sang ibu terlihat berusaha tegar sambil melambaikan tangan kepada anaknya yang sudah berada di dalam bus dengan tujuan Kota Bekasi, Jawa Barat.



Momen haru yang menyentuh perasaan ini menjadi viral di jagad media sosial, ketika Monica Khristina Ambarita, putri berdarah Batak itu, mengabadikan video yang direkamnya, saat ibu kandungnya mengantar dan melepas keberangkatannya dari sebuah terminal, ke dalam akun TikTok pribadinya. Kasih ibu itu tak terhingga, sepanjang masa.



Meski berusaha tegar, sang ibu akhirnya tidak dapat membendung kesedihannya. Pertahanan batin ibu itu hancur berantakan, dan akhirnya menangis. Tangan kanannya hanya melambai, sedangkan tangan kiri menutupi mulutnya, agar suara tangisan tidak terdengar. Sesekali, dia mengusap sendiri air matanya yang sudah mengucur deras.



Dalam rekaman video yang diposting Monica Khristina Ambarita, sang ibu berusaha keras untuk menutupi kesedihannya. Sama dengan ibunya, Monica Khristina Ambarita, juga mengaku berusaha tegar, tersenyum manis kepada ibunya, dari dalam bus yang ditumpangi. Setelah bus melaju meninggalkan ibunya, Monica Khristina pun menangis.



"Anak rantau pasti paham. Mama menangis dong. Nggak mau lihat, pura-pura nggak apa-apa. Da-da ma, doain jadi anak yang berhasil," kata Monica Khristina dalam postingannya tentang video rekamannya tersebut. Rekaman video yang diposting, Rabu (3/2/2021), itu pun membuat warganet terharu. Lebih dari 500 ribu pengguna TikTok yang menonton.



Tidak sedikit orang yang memberikan komentar. Warganet terharu melihat jalan cerita di dalam video tersebut. Apalagi ketika melihat momen sang ibu yang menitikkan air mata meski berusaha menutupi kesedihannya. Warganet semakin terharu ketika melihat ibu Monica Khristina mengusap air matanya. 



Menurut Monica Khristina, dirinya juga turut menangis saat melihat ibunya menitikkan air mata, saat dirinya hendak merantau ke Kota Bekasi, Jawa Barat. Perempuan asal Pematangsiantar ini menceritakan bahwa sang ibu masih begitu rindu kepadanya. Sebab, dirinya hanya sebentar berada di kampung halamannya. 



Monica Khristina juga mengaku belum puas dalam melepas kerinduan kepada orangtuanya. Dia juga tidak tega meninggalkan kedua orangtuanya. Apalagi, sang ayah masih dalam kondisi sakit, yang hanya beraktivitas di atas kursi roda. Sang ayah juga menangis sejadi - jadinya, saat melepas keberangkatan Monica Khristina meninggalkan rumah.



Kisah memiris dan menyentuh hati ini, ternyata terjadi belum lama. Momen mengharukan itu terjadi saat natalan pada bulan Desember 2020 kemarin. Sebelumnya, Monica Khristina sudah 3 tahun berada di perantauan Bekasi, dan baru dapat pulang ke kampung halaman pada Desember kemarin. Tuntutan pekerjaan membuat Monica Khristina hanya sepekan bersama orangtuanya.



"Kata kedua orangtua, mereka masih kangen dan menginginkan lebih lama untuk bareng, bercerita lebih lama, untuk dapat melepas kerinduannya. Aku juga masih kangen tapi keadaan memaksaku untuk kembali balik ke tanah perantauan," jelasnya. Monica Khristina juga mengaku belum siap meninggalkan orang tuanya karena masih sangat merindukan mereka.



"Saat berada di hadapan mama sih aku masih ketawa, teriak dari bus bilang 'Mama jangan nangis!' Setelah busnya pergi, baru deh nangis. Nggak mau nunjukin ke mama kalau aku juga sedih. Begitu juga dengan bapaknya,  


Monica Khristina berusaha tegar, namun hatinya menjerit dan merasa sedih, apalagi ketika meninggalkannya dalam kondisi sakit.





Beragam komentar dari warganet sebagai bentuk dukungan kepada Monica Khristina. Komentar itu juga berdatangan dari kalangan anak perantauan.



"Sebenarnya, aku itu orang yang kuat, jarang nangis, mampu sembunyikan banyak hal dengan tegar. Tapi, soal orang tua auto nangis. Salam perantau," tulis @paceebene_.



"Ketika harus berpisah dari keluarga, dunia terasa gelap, air mata tak bisa dibendung, perjuangan merantau sendiri ke negara orang," sahut @raindusk. 


Penulis : Arnold Sianturi



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama