Harga Kedelai Melambung, Sejumlah Pabrik Pembuatan Tahu Berhenti Beroperasi

MEDAN - Tingginya harga kacang kedelai ternyata memukul industri produksi tahu. Bahkan, sejumlah pengrajin mulai menghentikan usaha pembuatan tahu, yang sudah belasan tahun digeluti.




Kalangan pengrajin tidak berani mengambil resiko lebih besar jika mencoba bertahan dengan memproduksi pembuatan tahu. Harga kacang kedelai yang belum menunjukkan penurunan membuat pengrajin terpukul.



"Jika tetap memproduksikan tahu di tengah harga kacang kedelai yang melambung tinggi, bakal keluarga yang tidak bisa makan. Lebih baik dihentikan sementara dari pada merugi terus," ujar Suyanto di lokasi usahanya di Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, Selasa (9/2/2021). 



Suyanto mengaku tidak bisa menaikkan harga tahu di tengah lonjakan harga kedelai. Bahkan, untuk menghentikan produksi selama sepekan bukanlah keputusan yang mudah, karena ada banyak pekerja yang menggantungkan penghasilan dari usahanya. 



"Usaha produksi tahu ini berjalan selama 15 tahun. Ada 7 orang pekerja, yang dalam sehari sedikitnya mendapat upah Rp150.000. Kalau kami berhenti produksi macam sekarang ini, pekerja juga kena imbasnya. Tapi kalau kami tidak mogok, kami juga tidak memperoleh untung,” kata Yanto. 



Dilanjutkannya, tak hanya menghadapi harga kacang kedelai yang terus merangkak naik, Suyanto yang memproduksi tahu sumedang juga harus menghadapi kenyataan harga minyak goreng yang juga sudah naik. 



“Jadi, yah nanti kalau pun kami memproduksi kembali, ukuran tahu harus kami kecilkan, biar harga nggak usah dinaikkan,” tuturnya. 



Hal senada juga dikatakan, Iwan, perajin tahu lainnya di Jalan Mangaan, Kelurahan Mabar Hilir. Dengan harga kedelai yang masih bertahan dikisaran Rp9.800 per kilogram, maka mereka cukup diberatkan jika harga jual tahu tidak mengalami kenaikan. 



“Tapi untuk menaikkan harga tahu juga tak mungkin, karena daya beli masyarakat juga sedang lesu. Jadi yah ini dilema buat kami,” kata Iwan. 



Untuk itu, lanjut Iwan yang mengelola usaha keluarga yang sudah berjalan sejak tahun 1990 itu, mereka akan kembali  memproduksi tahu di pekan depan dengan harapan harga kacang kedelai tidak kembali mengalami kenaikan. 



“Kalau bisa, stabil saja lah harga kacang kedelai itu. Toh, pasokannya setahu kami terus ada,” harapnya. 



Diketahui, sejak Senin (8/2/2021), puluhan perajin tahu di Kota Medan terutama yang berada di kawasan Jalan Mangaan sepakat untuk berhenti memproduksi tahu hingga Minggu (14/2/2021).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama