MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka antara guru dengan murid di sekolah, belum dapat dilaksanakan.
Ilustrasi |
Keputusan untuk membuka belajar tatap muka dapat dilaksanakan di sekolah setelah Gubernur Sumut melakukan pengkajian bersama dengan ahli psikolog anak, dokter anak maupun tohoh pendidikan.
"Ini sudah menjadi kesepakatan dalam pertemuan Dinas Pendidikan Sumut dengan seluruh kepala dinas kabupaten/kota di Aula Bina Graha Pemprov Sumut," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut, Alpian Hutauruk, Rabu (10/2/2021).
Dalam rapat koordinasi pembelajaran tatap muka semester genap tahun ajaran 2020/2021 di masa pandemi tersebut, dihadiri kepala dinas dari Kabupaten Simalungun, Padang Lawas, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Padang Sidimpuan, Sibolga dan Deli Serdang.
Kemudian, rapat koordinasi itu diikuti peserta dari Kabupaten Samosir, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Batu Bara, Binjai, Medan, Humbang Hasundutan, Pematang Siantar, Asahan. Turut hadir kepala bidang dan para kepala cabang di lingkungan Dinas Pendidikan Sumut.
Alpian Hutauruk mengatakan, penundaan belajar tatap muka dilakukab dengan pertimbangan kasus terkonfirmasi di tengah pandemi Covid-19 mengalami peningkatan dari sejak awal tahun 2021.
"Untuk melaksanakan belajar tatap muka ini harus dapat dipertimbangkan dengan matang. Pasalnya, belajar tatap muka jika dilakukan tanpa persiapan yang matang, apalagi di tengah meningkatnya jumlah korban yang terpapar, maka perlu dikaji lagi," katanya.
Asisten Administrasi Umum Pemprov Sumut, Muhammad Fitriyus menyampaikan, V
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi belum mengizinkan belajar tatap muka dilaksanakan di seluruh sekolah di Sumut.
"Penundaan belajar tatap muka ini bukan kemauan pribadi Pak Gubernur. Tapi ini ditunda karena kasus terkonfisi mengalami peningkatan selama dua pekan terakhir. Gubernur tidak mau ada anak yang terpapar virus corona," jelas Fitriyus.
Posting Komentar